Minggu, 08 September 2013

Turn from Ms. to Mrs -- 12 Hours Before

"Gimana rasanya? Deg-degan?"

Kalo bilang nggak, ya saya bohong. Kurang dari dua belas jam lagi, tanggung jawab atas saya akan dialihkan dari Bapak ke lelaki yang meminta saya untuk jadi istrinya 3 bulan lalu. Masalah siap, saya sudah siap dari dulu untuk menghadapi ini. Yang bikin deg-degan serangkaian prosesi kali, ya.

Sudah dua hari ini warga desa asal saya terus bergiliran datang ke rumah untuk bantu-bantu nyiapin semua keperluan besok, terutama yang berkaitan sama sesajen dan hidangan. Gotong royong, ini budaya yang paling saya cintai dari pulau ini.
Saya juga nggak kalah sibuk nyamperin tamu-tamu yang datang ngasi selamat.

Dan tadi, saya bertemu mantan calon mama mertua, yang saya anggap seperti mama sendiri. Dulu. Sekarang? Tetap di hati saya, tapi tidak saya tunjukkan seperti dulu. Menjaga perasaan. :)
Saya dihadiahi pelukan, yang tetap hangat sedari dulu. Sedih.

Yang penting sekarang, di depan mata saya disiapkan oleh Tuhan seorang pria yang -astungkara- adalah lelaki terbaik dalam hidup saya, kedua setelah Bapak. Semoga saya diberi kemampuan juga untuk jadi istri yang berbakti dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anak kelak. Semoga segala ujian yang mungkin akan Tuhan berikan, bisa kami lalui bersama untuk memperkuat apa yang terjalin di antara kami.
Semoga kami selalu seperti dulu, sejak dua tahun yang lalu, bersahabat dan memenuhi hari dengan cerita serta tawa

Semoga.