Selasa, 02 Agustus 2016

Seiring Berjalannya Waktu - Part II

Saya memang tipe PHP ya. niat nulis kapan baru terealisasi sekarang.
Yaaa tapi gimana donk emang saya sibuk, gimana donk? :p

Oke, jadi di tengah hiruk pikuk Bandara Soekarno Hatta pagi ini saya tebus dosa.
Ceritanya saya baru kelar workshop. Minggu sore nyampe, Senin acara, dan hari ini pulang.
Sebenernya bukan saya yang berangkat, berhubung SK Mutasi saya keluar tanggal 26 Juli 2016 kemarin, ya saya yang berangkat deh.

Oh iya, ngomong-ngomong SK mutasi. Saya pengen ketawa aja nih.
Jadi dari awal penempatan setelah pendidikan kemaren itu saya ditugaskan sebagai Customer Service Officer yang membawahi para CS dan Teller, bertanggung jawab atas operasional dan kinerja cabang. Selama 6 bulan saya menjalani posisi baru dan baru sebulanan ini saya menemukan feel dari pekerjaan saya, hahahaha. Oke bukan feel, tepatnya mulai menikmati, walaupun jam pulang saya jauhhh lebih malem dibanding jaman jadi pelaksana :D
Timnya enak, koordinasinya mudah, cuma target aja yang babak belur. Tapi bukankah dalam bekerja lingkungan bekerja adalah hal paling penting? Karena menurut saya kinerja dan ouput seseorang akan maksimal bila berada dalam situasi dan lingkungan kerja yang kondusif. Bayangkan kita bertemu orang yang sama selama 12 jam (seringnya lebih, sih, kalo saya) tapi kita punya konflik internal atau masalah-masalah atau gesekan-gesekan kecil di dalamnya. Bukankah itu malah membuat semangat bekerja turun? Kalau saya, iya. Karena pada dasarnya kita nggak selamanya bisa kerja sendiri. Suatu saat pasti butuh bantuan orang lain. Jadi buat saya, dilema pulang malam adalah masalah ke sekian-sekian untuk saya. Toh saya sudah tau resikonya dari awal.
Dalam problem pulang malam yang sudah ada di cabang saya, tentunya saya dan teman-teman harus selalu mengkondisikan kami semua bekerja dalam keadaan yang nyaman, saling terbuka, dan menghargai satu sama lain. Ini yang sudah saya dapatkan bersama tim saya di Cabang Kuta, tempat saya bertugas sekarang.
Sedang menikmati-menikmatinya pekerjaan saya, tiba-tiba di 26 Juli 2016 saya mendapat SK Mutasi sebagai Area Service Quality Officer, dimana posisi ini adalah posisi back office, yang jujur aja sempat saya idam-idamkan. Di back officenya ya maksudnya, bukan sebagai SQO-nya.
Saya kaget tentu saja, karena tugas dan tanggung jawab saya berbeda jauh walaupun tetap ada kaitannya dengan Cabang. Istilahnya pekerjaan saya adalah pekerjaan tak terlihat yang outputnya pun samar, memerlukan objektivitas yang tinggi. Tidak seperti di cabang yang segala parameter pengukurannya jelas dan berupa quantity. Sekarang saya harus bekerja dengan ouput berupa quality ; kualitas layanan para frontliners. Untuk pekerjaan pastinya apa yang dilakukan, yang saya tahu dulu SQO itu rutin kunjungan cabang-cabang yang berada di bawah koordinasi areanya (saya area Kuta) untuk menjadi shopper di frontliners, mengevaluasi standar layanan mereka selama melayani dan kondisi fisik atm serta cabang, menjadi tempat berkeluh kesah para frontliners dan memastikan hal-hal yang terkait operasional layanan di cabang dapat running well.
Itu saja? Tentu tidak,
Tantangan ya. Apa dasarnya saya yang dipilih juga saya tidak tau dan biarlah jadi misteri Illahi.

Nikmati saja. Jalani saja. Kemanapun kaki ini melangkah saya hanya meminta restu dari Tuhan untuk saya dapat jalani dengan maksimal dan penuh tanggung jawab.
Semoga ya:)