Selasa, 31 Juli 2012

Vetroners WILL NEVER be the Same

Cuaca hari ini dingin. Denpasar dingin.

Tapi ada yang berbeda.. hati saya hari ini menghangat.
Saya pikir galau itu cukup saat saya meninggalkan sahabat-sahabat saya di Pontianak untuk melanjutkan pendidikan di Denpasar. Namun saya salah. Setelah itu saya diberi kegalauam selanjutnya.
Kembali berpisah........

Hari ini, tanggal 31 Juli 2012 adalah hari terakhir saya bertugas di kantor cabang kelas satu sebuah perusahaan negara. Cabang Veteran.
Saya masih sangat ingat pertama kalo saat saya menunggu di ruang rapat kantor saya. Menunggu kemana kami ditempatkan. Dan voilaaaaa nama saya keluar untuk menjadi penghuni cabang Seririt, kabupaten Singaraja. Tapi akhirnya betapa saya bersyukur ada teman seperjuangan yang bersedia untuk menggantikan saya.
Akhirnya di cabang inilah saya ditempatkan, Kantor Cabang Denpasar Veteran. Senangnya luar biasa bisa mendiami kantor cabang kelas satu.

Disini saya menemukan dunia baru. Kerja keras, kerja sama, persahabatan, sampai kepedihan.

Hampir dua tahun saya mendiami rumah kedua ini. Mulai dari pergantian pimpinan cabang sampai dengan perputaran pegawai alias mutasi. Dan kalo ini datanglah giliran saya dan Mba Diah.

Terima kasih untuk semua cerita, tawa, kepedihan yang dibagi bersama. Seperti kalimat favorit saya, ini hanya masalah waktu. Dengan farewell sederhana, mereka melepas saya sebagai bagian mereka, bukan melepas sebagai keluarga, namun hanya sebatas unit kerja.. Keep underground, Vetroners...... i love u all.. "Veteran sangat berarti, istimewa di hati... S'lamanya rasa ini.... Jika mungkin nanti kita ada yang dimutasi.. Ingatlah hari ini...." *yel-yel veteran

Senin, 30 Juli 2012

Catatan Malam untuk Mahendra

Mahendra, kalau kamu pernah merasakan cinta, yakinlah cinta paling besar adalah dari ibu dan ayahmu.

Kamu tidak perlu khawatir pada rasaku. Jika caraku salah, aku hanya perlu waktu untuk memperbaiki.
Karena cintaku akan sempurna dengan maafmu.

Minggu, 22 Juli 2012

Hey, I Capture You!!!

Udah lama sih sebenernya mau cuap-cuap di blog. Tapi, seperti biasalah, pulang kantor itu nggak ada yang lebih saya rindukan daripada bantal dan guling saya.

Oiya, akhirnya nih, karya saya pertama kalinya nongol di pameran, sejak gabung di klub foto kantor. Yaaaa, awalnya sih nggak nyangka, secara ketua klub saya tiba-tiba ngedatengin meja saya terus minta untuk ngirimin salah satu foto saya untuk di pamerkan di ajang Change Agent Sharing Forum 2012 di Mataram. Pulang kantor langsung heboh buka koleksi foto. Sempet bingung sih, yang mana yang bakal dikirim. Bukaaaaan, bukan bingung karena semua bagus-bagus. Justru bingung karena masih dikit foto saya yang oke. Okelah, saya ngaku : Bahkan Nggak Ada yang Oke.

Akhirnya dengan tutup mata saya mengirim foto ini, yang saya ambil saat nemenin Klub Foto dari kantor pusat pas long weekend di bulan Mei 2012. Kita hunting ke Desa Tenganan, daerah Kabupaten Bangli, di desa itu ternyata sebagian besar penduduknya mencari nafkah dengan melukis lontar ataupun pekerjaan seni yang lain. Ini adalah salah satu pelukis lontar yang sekalian sedang menunggui dagangannya. Saya sempat tertegun dengan tekniknya melukis yang menurut saya unik dan tidak biasa. Tingkat kesulitannya juga cukup tinggi sepenglihatan saya, karena dia sangat hati-hati saat melukis lontar
 
Judulnya sih, Bali Dalam Lontar


Oiya, intermezo nih, siapa tau ada yang tertarik ngunjungin desa ini ya..Hehehehe


Pagi-pagi si ketua klub saya, Bli Ari, mensyen di twitter yang isinya ngasi tau kalo foto saya dipilih saat kurasi dan itu artinya bakal mejeng di Mataram.
Yaaa sebenernya biasa siiih. Cuma untuk saya yang baru pertama kali ikut pameran, moment ini gimana aja gitu. Makin memacu saya untuk menghasilkan foto-foto wah lainnya.

Dan salah satu temen saya -yang biasa ikut hunting juga- Dewa Aditya, nge-share foto saya yang sudah terpajang di pameran. Kebetulan dia ini salah satu peserta Change Agent. Oiya dan yang memalukan lagi, dia nge-share selain ke grup fotografi kantor, juga share ke twitter.. Plisdeh!

Jadinya kayak gini, sih. Langsung pamer ke Mama


Seperti kata pacar saya di salah satu chat kami di BBM, nggak perlu takut atau nggak pede untuk dikritik dan menunjukkan hasil karya. Memang, tadinya saya minder abis sama temen-temen lain yang -heloo, secaraaaaa- mereka adalah golongan pro, baik dari properti, tehnik, sampai teori.
Saya? Ya, saya yang masih segini dan punya keinginan belajar dan terus belajar.


Ini masalah hobi, ini masalah kegemaran, guys! :)