Kamis, 28 Januari 2010

Pagi Dingin Sekali

Paginya dingin sekali..
Buka laptop..
Online..
Euh, mata rada berat ini sebenernya..
Jam berapa ya tidur tadi malem??
Jam 1 ada kali ya..
Kebangun pas ada sms masuk..jam setengah 3an..
Ga bisa tidur lagi..
Nggolek-nggolek kayak wayang golek aja sampe setengah enam-an..


Pikirannya lagi penuh..
Bangun dari tempat tidur kayak ditimpuk batako..
Ya ya ya..saya ini tipe pemikir.
Selalu memikirkan apa yang jadi ganjelan.


Ah, cuci muka gosok gigi, buat omelet..
Dimakan..Enek..
Tumben nggak abis..
Maksa-maksain abis..mau muntah pula!


Euh. Nikmati saja perasaan ini.
Dingin. Menusuk.
Mencekam.
Perang dengan diri sendiri sungguh bukan hal yang mengenakkan.
Saya mengunci mulut pagi ini.
Tidak bertegur sapa dengan siapapun.
Lalu saya mengunci diri di kamar.
Bercinta dengan tulisan saya, media yang paling membuat saya nyaman untuk menjerit, tertawa, dan bicara.

Jam 7.36..
Mau mandi..
Belum, saya belum mencapai klimaks dengan tulisan saya.
Saya masih betah.
Saya tidak mau diganggu oleh apapun dan siapapun.

Selasa, 26 Januari 2010

Apa??? Skripsi??? Oh..Oke....

Euh! efek not delicious body tadi malem masih berasa.
Udah keringetan si..
Tapi beratnya bangun dari tempat tidur itu lho..
*yeah, it is called "malas", right??

Lalu mata ini mengarah pada kalender DJARUM di depan mata.
Hu ye, tanggal 26!
Hmmm.....i feel that my days run faster than usual..
Iya, iya, oke,ini semua gara-gara lembar-lembar penentu gelar.
Beberapa hari ini aku nginjek pedal gas dalem2 untuk ngerjain barang itu.
Tanpa menginjak kopling atau mengoper persneling.
ASELI.

I think im too hard on my self untuk yang satu ini.
Agak maksain diri gitu. Begitulah kira-kira. Karena sebenarnya aku adalah tipe orang yang menyusun hidupnya dengan segudang tahapan rencana yang terorganisir. Aku bukan si spontan. Ya.
Termasuk pemenuhan target untuk segera memakai toga dan rencana-rencana yang menyusul dibelakangnya. Otomatis, satu rencana nggak terpenuhi atau mundur, rencana lain ikut-ikutan kegusur.

Kadang capek sih.. Bosan.. dan yang paling sering itu.. malas, karena -jujur aja nih- ada hal-hal lain yang lebih menarik daripada mengerjakan skripsi.
But that's not an excuse lah untuk berleha-leha atau ongkang-ongkang kaki kayak di warung kopi.

Besok rabu si Oktavianus, temenku yang menyerupai Syaiful Jamil si Mantan Suami Dewi Persik, dan 6 temen cewek lainnya bakal sidang. Hahahahahaha...
Hu ye!! Duluan aku yang seminar padahal. Secara materi si skripsi aku nggak seberat mereka.Mungkin sebenernya aku bisa aja ngegondol "Sarjana Ekonomi" bulan ini juga.
Tapiiii..talk is easy, guysssss.... real life-nya.............. heuh!
Sering kok aku maksain ngerjain benda terhormat itu di kala bete, di kala sedih dan lelah. Ceritanya mau ngebuktiin, pikiran aku bisa tetep fokus sama hal penting.
Hoo..lagi-lagilah aku harus mengakui kata-kata Miss Nelly Lorensia Samosir, dosen pembimbingku : "kalo ngerjain skripsi itu mesti tenang, cuinta...nggak boleh stress-stressan..nggak bakal jalan ituuuu..."
Iya..percuma. Nothing. Nihil. Tiada hasil. Karena toh baris-baris skripsiku nggak bertambah jumlahnya (itu beberapa waktu lalu! Sekarang, untungnya, sudah hampir menggapai garis finish. Setidaknya beberapa meter lagi.. :D).

Lebih dari itu, sebenarnya aku ngebet nyelesaiin skripsi ini karena nggak lain dan nggak bukan........ untuk Pelangiku.. dia nggak sempat liat mbaknya pake toga.. Itu pukulan banget buat aku..banget!! Karna sebenernya yang aku harapin aku foto wisuda dengan orangtua dan Pelangiku..-juga pacar :) -
Bisa dibilang, dia semangat terbesar aku untuk ngelaluin semua-semua ini..Pelangi kebanggaanku.

Well..apapun itu..ini adalah sebuah kewajiban..ini sebuah keharusan..

and I'm keeping my promise..yeah, untuk Pelangiku.....

Yeaaah..hapus semua nuansa melankolis..
Hu yeee..semangat, semangat!!
Apalagi dengan adanya tim penyemangat -lebay, penyemangatnya cuma satu-.
Once again, he (penyemangat itu) is on the second top of my list today.. -after ma family-,
Thanks God!
Aku mulai bisa ngeliat gerbang penuh sinar di depanku.
*Ini bernama OPTIMIS!

Jumat, 08 Januari 2010

Kali Ini Benar-benar Untuk Kamu


Maafkan saya..
Bantu saya memperbaiki semua..
Saya bukan si sempurna, sesempurna Dewi Shinta.
Jadi saya tidak berharap didampingi dia yang sesempurna Rama.


Saya hanya ingin lakukan yang terbaik. Itu saja.
Terbaik dari segala perspektif.
Untuk semua...
Tidak hanya diri sendiri.. Tidak hanya keluarga.. Tidak hanya kamu..Tapi untuk semua... Semua yang melintas dalam hidup saya..
Tapi tidak mudah ternyata ya..
Kaki saya beberapa kali tersandung..dan lutut saya beberapa kali berdarah karena jatuh..
Saya istirahat sebentar saja. Setelah luka itu sembuh, saya lanjutkan perjalanan saya..


Saya butuh benang sulam untuk merajut cerita terbaik dalam hidup saya.
Maukah kamu memberi saya sedikit saja benang untuk kita sulam bersama?