Sabtu, 22 Juni 2013

Tuhan Tidak Mengambil, Hanya Menukar dengan Yang Lebih Baik

Tuhan tidak mengambil, hanya menukar dengan yang lebih baik.

Quote itu saya dengar dari seorang teman saya dan juga saya temukan di buku.
Lama ya saya nggak buka blog ini. Ah, dengan tingkat kesibukan kerja seperti sekarang, segalanya juga berubah. Ketersediaan waktu, kondisi fisik, dan emosional.
Tapi saya selalu bersyukur diberi kesempatan menyicipi banyak rasa dalam hari-hari saya.

Oh well, sebuah perjalanan juga mengubah arah hidup saya sekarang. Perjalanan yang tidak pernah sedikitpun saya impikan untuk saya alami. Sebaik-baiknya manusia menentukan, tetap Tuhan yang beri jalan kemana cerita harus berlanjut.

Saya tidak mau berharap banyak lagi seperti sebelumnya. Saya hanya meminta, jalan apapun yang Ia berikan, kuatkan saya untuk menjalani. Ia tempatkan halanganpun, kuatkan saya agar lulus ujian.

Akhirnya harinya tiba. Hari dia datang kepada kedua orang tua saya, dengan membawa kedua orang tuanya. Mereka mengutarakan niat bait mereka dan disambut baik juga oleh orang tua saya. Walaupun saya tahu, ini akan dia lakukan, tapi tetap saja saya senang bukan kepalang. Jalan yang tidak saya sangka, dengan orang yang bahkan dimimpi pun tidak.

Mungkin bawaan kita yang awalnya sahabatan banget, sampe sekarang kita agak kesulitan untuk berlaku "manis" layaknya pasangan. Secara hari-hari kita dulu penuh caci maki candaan dan panggilan jelek lainnya. Tapi kayaknya belakangan ini saya dan dia sama-sama berinisiatif untuk pelan-pelan saling melembuti satu sama lain :D ya kan pengen juga romantis sekali-sekali gitu :p
Apalagi mulai sekarang kita udah harus prepare apa-apa yang kita perlukan, prepare tidak hanya lahir, tapi juga batin. Dan itu bener-bener nggak mudah. Sudah berapa kali kita selisih kecil gara-gara macem-macem, ya selera, ya kegesitan. Dia cenderung santai dan agak lelet, itu kadang buat saya gemes sendiri.
Dengan waktu yang sangat terbatas di sela-sela kesibukan kerja dan dikejar deadline, pastinya saya ada khawatir juga. Tapi dia selalu berhasil mengatasi paranoid saya  yang kadang berlebih
"Kamu kan nggak sendiri, aku pasti bantu kamu kan... Kalo sama-sama ngurusin, kita pasti bisa"
Yak eyymmmm.

Akhirnya dengan mengucap Om Awighnam Astu Namo Sidham, Om Siddhirastu Tad Astu Svaha, saya serahkan segala perkara dan yang menjadi urusan saya untuk dimudahkan sekaligus dikuatkan jika diberi ujian.

*Tulisan ini dibarengi dengan otak yang berpikir siapa lagi yang masuk ke Invitation List. Rrrrrgghhhh, ini aja udah rada semaput. Jreng!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar