Jumat, 19 Juli 2013

Adisty Luthfi Virgianda

Late post nih, karena semalem saya udah ketiduran.
Dan judul blog ini khusus saya kasi titel nama seseorang yang ........... *saya mikir mau nulisnya, soalnya dia suka ngintipin blog saya :p

Yang lebih dari sahabat biasa buat saya.

Jadi kemaren itu, 18 Juli 2013 adalah miladnya yang ke 25, tua ya bok. Sampe siang emang saya nggak ngucapin. Eeeeh dianya ngambek gitu deh, pertamanya ngomel di twitter, bilangnya ngambek sama saya, akhirnya saya ajak bbman, dengan pengalihan isu, hihihi. Saya ajak ngobrolin topik dia mau berkunjung ke Bali akhir Juli ini, eh tetep aja udah sekianlama chat, akhirnya dia bilang, "poe, masih nggak ingat ya?", hihihi. Sukurin!!!

Saya memulai persahabatan itu dari kelas 3 jaman SMA. Untuk gimana bisa sahabatan udah pernah saya bahas di awal saya punya blog ini.
Buat saya, dia itu juga seperti kakak yang protect sama adeknya. Kebetulan juga dia lebih tua bulan dibanding saya.
Lucunya lagi, kejadian kita sepanjang persahabatan ini nyaris sama. Waktu kuliah kita pernah punya pacar yang bersahabat juga, waktu dia putus, nggak lama saya putus juga. Dan putusnya juga karena sebab yang sama. Halah!
Nggak lama kemudian dia jadian sama temen SMA kita yang waktu itu kuliah bareng di Jogja, dan terlihat settle banget di mata saya.
Di akhir 2010 saya deket sama mantan yang terakhir, ngambil S2 juga di Jogja. Waktu itu saya rutin sekian bulan sekali ke Jogja, gantian sama pacar yang ngunjungin saya ke Bali, ya sekedar ngunjungin si pacar sekalian ketemuan sama si kuncrut satu ini.
Pacar saya dan dia waktu itupun setipe. Makanya kalo lagi sebel, ngalirlah cerita cerita keluh kesah yang jenisnya itu itu aja hihihi.

Sampai pada akhirnya, saya memutuskan bubar dengan mantan saya itu karena suatu sebab yang nggak akan saya publish disini. Berat, tapi harus demi kelanjutan hidup saya juga. Padahal waktu itu orangtua mantan saya yang notabene masih keluarga saya juga, udah sedikit sedikit nyiapin pernikahannya kita, tapi saya minta maaf karena tetep nggak bisa ngelanjutin hubungan kita dengan kondisi waktu itu.
Layaknya sahabat, Disty adalah salah satu orang yangmendampingi saya melewati masa itu, walaupun hanya lewat telpon atau kata kata di bbm.
Kesedihan saya sedikit  terobati waktu saya denger kabar bahagia dari dia. Dia juga mau nikah! Secara mereka udah lima taunan pacaran dan nggak ada muara terindah selain pernikahan. Akhirnya saya bisa mendengar cerita cerita bahagianya waktu nyiapin pernikahan. Ini yang saya tunggu tunggu, saat Adisty Luthfi Virgianda yang vokal dan frontal itu memutuskan untuk tunduk pada lembaga pernikahan.
Saya rutin menyimak ceritanya mulai dari cerita seneng sampe cerita riweh dan pusingnya dia menyatukan isi kepala 2 keluarga besar.
Tapi ya balik lagi ya, sebaik baiknya usaha manusia, tetap Tuhan yang Maha Merencanakan hidup manusia. Musibah KECIL, iya kecil, menimpa Disty. Menggempur kesadaran, termasuk logikanya. Dia akhirnya batal menikah di akhir tahun ini. Saya ikut spot jantung dan sedih luar biasa. Saya tau tipenya dia. Dan saya tau, ini berat. Sama seperti saya beberapa bulan yang lalu.

Dengan apa yang tersisa, dia tetap harus melanjutkan hidup. Begitu baiknya Tuhan menjauhkan dari apa yang bukan terbaik untuk kita. Itu hal yang saya dan Disty syukuri saat kami sama2 memutuskan untuk lanjut berjalan dengan kisah baru.

Dan kini, saya sedang menjelang hari bahagia, begitu juga Dia. Semoga kali ini kesamaan kesamaan kejadian yang dulu terjadi lagi. Bedanya yang sekarang harus kejadian bahagia donk.

Happy belated birthday ya kakakku, sahabatku, teman berdebatku.
Life is about choosing. Setiap pilihan ada resiko dan konsekuensi. Jalanilah, karena memang untuk itu kita terlahir, melakoni drama yang kita pilih sendiri.
Tuhan Maha Baik ya, diberikanNya sekarang pria luar biasa yang bisa menerima kegilaan kita, just the way we are.
Tuai bahagia dengan cara kita sendiri ya :-)

I love u so muh *smooch*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar